Lumpur pemboran yang di pakai dalam
operasi pengeboran memiliki beberapa fungsi yaitu;
1.
Mengangkat cutting dari dalam lubang bor dan mengendapkannya ketika
dipermukaan. Cutting/kotoran harus diangkat dan dibersihkan dari
dasar lubang bor agar mata bor beserta rangkaiannya tidak terjepit akibat
penumpukan cutting di dalam lubang. Kemudian cutting tersebut akan diendapkan
di settling sump atau bak pengendapan Lumpur yang ada (dibuat) di permukaan
tanah.
2.
Mendinginkan mata bor/bit.
Salah
satu effect dari putaran dan tekanan yang dialami mata bor adalah terjadinya
panas. Jika tidak ada pendingin, maka mata bor akan terbakar.
3.
Meminimalkan gesekan antara pipa bor dengan dinding lubang bor.
Lumpur
pemboran mengisi lubang annulus, yaitu ruangan antara rangkaian pipa bor dengan
dinding lubang. Jadi lumpur akan berfungsi sebagai lubrikasi atau pelumas
sehingga mengurangi gesekan antara pipa dengan dinding lubang bor.
4.
Menahan dinding lubang bor agar tidak runtuh.
Agar
dinding lubang bor tidak runtuh maka tekanan lubang bor harus lebih besar dari
pada tekanan formasi. Jika tekanan dari formasi lebih besar dari tekanan lubang
bor, maka dinding lubang bor akan runtuh (collapse). Lumpur pemboran akan
menjaga agar tekanan lubang bor lebih besar dari tekanan formasi.
5. Sebagai media informasi.
Dari
sirkulasi & cutting yang keluar, kita bisa mengetahui formasi batuan yang
dibor.
6. Menahan cutting agar
tidak mengendap ke dasar lubang bor ketika sirkulasi berhenti.
Pada
saat sirkulasi berhenti, misalnya saat mengambil inner tube atau menyambung
pipa maka Lumpur pemboran akan menahan/menghambat pengendapan kembali
kotoran/cutting ke dasar lubang bor. Kecepatan pengendapan cutting ini
tergantung dari kekentalan lumpur pemboran, berat jenis cutting dan besar butir
cutting tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar